Sabtu, 31 Maret 2012

MAKALAH IPA TERPADU ( MENENTUKAN SIFAT KEMAGNETAN PADA LISTRIK )


MAKALAH IPA TERPADU
MENENTUKAN SIFAT KEMAGNETAN PADA LISTRIK
Diajukan Sebagai Tugas Harian Semester Genap
Mata Pelajaran IPA Terpadu



 




Pembimbing :
Aziz Setyo Suroso, S.Pd. MM
Disusun Oleh:
Ayu Indriani
Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD )
UNIDHARMA
2012


KATA PENGANTAR

              Dengan memuji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah S.W.T, yang menganugerahkan keagungan cinta-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah praktikum IPA tentang MENENTUKAN SIFAT KEMAGNETAN PADA LISTRIK”, dengan lancar, singkat dan insyaAllah berisi.
              Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Aziz Setyo Suroso, S.Pd. MM selaku dosen Praktikum IPA Sekolah Dasar atas bantuannya dan kepada Teman-teman kami yang telah memberikan dorongan material dan moril.
              Akhir kata, kami menyadari bahwa tiada gading yang tak retak, oleh karena itu kami harap saran, kritik dan masukan dari semua pihak guna kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan semua pihak. Amin… 


Anjatan, 27 Maret 2012
                                                                                                               Penulis












DAFTAR ISI


COVER………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR………………………………..………………….… ii
DAFTAR ISI…………………………………………………….………….iii
BAB I         PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang…………………………………………. . . . . . . . ….…..1
1.2.  Rumusan Masalah……………………………………… . . . . . . . . . . . ..  2
1.3. Tujuan………………………………………………… . . . . . . . . . . . . . . 2
1.4. Alat dan Bahan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.5. Cara Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB II         PEMBAHASAN
2.1. Tabel Pengamatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3
2.2 Analisis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
BAB III        PENUTUP 3.1.Kesimpulan……………………..…………………………..… . . . .. . . . . .4
3.2.Saran…………………………………..…………………..…. . . . . . . . .  .4
DAFTAR PUSTAKA………..……………………………………………...4
LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .








BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    LATAR BELAKANG
Kita   dapat   menggolongkan   benda   berdasarkan   sifatnya. Kemampuan suatu benda menarik benda lain yang berada di dekatnya   disebut   kemagnetan.   Berdasarkan   kemampuan   benda menarik benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan benda  bukan  magnet.  Namun,  tidak  semua  benda  yang  berada  di dekat magnet dapat ditarik. Benda yang dapat ditarik magnet disebut benda  magnetik.  Benda  yang  tidak  dapat  ditarik  magnet  disebut benda nonmagnetik.
Benda yang dapat ditarik magnet ada yang dapat ditarik kuat, dan   ada   yang   ditarik   secara   lemah.   Oleh   karena   itu,   benda dikelompokkan  menjadi  tiga,  yaitu  benda  feromagnetik,  benda paramagnetik, dan benda diamagnetik. Benda yang ditarik kuat oleh magnet  disebut  benda  feromagnetik.  Contohnya  besi,  baja,  nikel, dan kobalt. Benda yang ditarik lemah oleh magnet disebut benda paramagnetik. Contohnya platina, tembaga, dan garam. Benda yang ditolak  oleh  magnet  dengan  lemah  disebut  benda  diamagnetik. Contohnya timah, aluminium, emas, dan bismuth.
Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet.  Benda  itu  ada  yang  mudah  dan  ada  yang  sulit  dijadikan magnet.  Baja  sulit  untuk  dibuat  magnet,  tetapi  setelah  menjadi magnet sifat kemagnetannya tidak mudah hilang. Oleh karena  itu, baja digunakan untuk membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk dibuat magnet, tetapi jika setelah menjadi magnet  sifat  kemagnetannya  mudah  hilang.  Oleh  karena  itu,  besi digunakan untuk membuat magnet sementara.
Setiap benda magnetik pada dasarnya terdiri magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer. Prinsip membuat magnet adalah mengubah susunan magnet elementer yang tidak beraturan menjadi searah dan teratur. Ada tiga cara membuat magnet, yaitu menggosok, induksi, dan arus listrik.


1.2.    RUMUSAN MASALAH
            Dalam penulisan makalah ini kami akan memaparkan masalah mengenai:
a.       Apa pengaruh jumlah lilitan kabel listrik dengan medan magnet?
b.      Apakah jumlah baterai mempengaruhi kuat dan lemahnya medan magnet?
1.3.     TUJUAN
            Tujuan penulisan makalah ini adalah agar diketahui kekuatan magnet pada listrik.
1.4. ALAT DAN BAHAN
1.      Paku
2.      Baterai
3.      Logam kecil
4.      Kabel besi berisolator
1.5. CARA KERJA
1.      Menghubungkan isolator dengan ujung-ujung kabel
2.      Melilitkan kabel tersebut pada paku paling sedikit 25 lilitan
3.      Mendekatkan ujung paku pada benda logam yang telah disediakan
4.      Mengamati apa yang terjadi








                                                  BAB II
                                            PEMBAHASAN

2.1. TABEL PENGAMATAN
No
Jumlah Baterai
Jumlah Lilitan
Jumlah Paku Yang Menempel
1
1
25
0
2
2
30
1
3
2
50
3
4
2
55
4


2.2. ANALISIS
                   Paku tersebut dapat bersifat seperti magnet karena ada proses yang dinamakan elektromagnetik. Di sekitar kawat berarus listrik itu terdapat medan magnet. Dalam percobaan ini, yang menjadi sumber listrik adalah baterai yang mengalirkan arus sepanjang kabel tembaga yang melilit paku. Semakin banyak lilitan maka semakin besar/kuat medan magnetnya. Akibat dari adanya medan magnet ini, logam-logam kecil lainnya dapat menempel pada paku . Suatu bahan akan memiliki sifat magnet ketika dialiri arus listrik searah, namun akan hilang kemagnetannya jika arus tersebut dihilangkan. Apabila bahan dialiri arus listrik yang cukup besar, maka sifat kemagnetannya tidak berubah (magnet tetap).



BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
                   Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, kita dapat menyimpulakan bahwa kita bisa membuat magnet sederhana dari lilitan kabel listrik sehingga dapat menimbulkan adanya medan magnet sehingga dapat mengangkat benda-benda logam seperti paku kecil, jarum, dan logam kecil lainnya. Selain itu benda logam yang terangkat dipengaruhi oleh jumlah baterai dan lilitan kabel listrik. Ketika kita memperbanyak jumlah lilitan maka semakin kuat unsur medan mgnet yang dimiliki paku tersebut.
3.2. SARAN
                Dalam melakukan percobaan pembuatan magnet sederhana dengan cara mengalirkan arus listrik ini, sebaiknya kawat dililitkan serapat mungkin hingga tidak ada ruang pada setiap kumparan karena akan megurangi kekuatan pada medan magnet.


DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2004). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.




LAMPIRAN
4.jpg
Paku yang sudah dililitkan kawat tembaga

Menempelkan ujung-ujung kabel pada baterai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar