MAKALAH
IPA TERPADU
MENENTUKAN
SIFAT KEMAGNETAN PADA LISTRIK
Diajukan Sebagai Tugas
Harian Semester Genap
Mata Pelajaran IPA Terpadu
Pembimbing
:
Aziz
Setyo Suroso, S.Pd. MM
Disusun
Oleh:
Ayu
Indriani
Program
Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD )
UNIDHARMA
2012
KATA PENGANTAR
Dengan memuji syukur Alhamdulillah
kehadirat Allah S.W.T, yang menganugerahkan keagungan cinta-Nya kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan makalah praktikum IPA tentang “MENENTUKAN
SIFAT KEMAGNETAN PADA LISTRIK”, dengan lancar, singkat dan insyaAllah berisi.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Aziz Setyo Suroso, S.Pd.
MM selaku dosen Praktikum IPA Sekolah Dasar atas bantuannya dan kepada
Teman-teman kami yang telah memberikan dorongan material dan moril.
Akhir kata, kami menyadari bahwa tiada gading yang tak retak, oleh karena itu
kami harap saran, kritik dan masukan dari semua pihak guna kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan semua pihak. Amin…
Anjatan,
27 Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR………………………………..………………….… ii
DAFTAR ISI…………………………………………………….………….iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang…………………………………………. . . . . . . . ….…..1
1.2. Rumusan
Masalah……………………………………… . . . . . . . . . . . ..
2
1.3. Tujuan………………………………………………… . . .
. . . . . . . . . . . 2
1.4. Alat dan Bahan. . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.5. Cara Kerja . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1. Tabel Pengamatan . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . .3
2.2 Analisis . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . 3
BAB
III PENUTUP 3.1.Kesimpulan……………………..…………………………..…
. . . .. . . . . .4
3.2.Saran…………………………………..…………………..….
. . . . . . . . .4
DAFTAR PUSTAKA………..……………………………………………...4
LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR
BELAKANG
Kita dapat menggolongkan
benda berdasarkan sifatnya. Kemampuan suatu benda
menarik benda lain yang berada di dekatnya disebut
kemagnetan. Berdasarkan kemampuan
benda menarik benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan
benda bukan magnet. Namun, tidak semua
benda yang berada di dekat magnet dapat ditarik. Benda
yang dapat ditarik magnet disebut benda magnetik. Benda yang
tidak dapat ditarik magnet disebut benda
nonmagnetik.
Benda
yang dapat ditarik magnet ada yang dapat ditarik kuat, dan
ada yang ditarik secara
lemah. Oleh karena itu,
benda dikelompokkan menjadi tiga, yaitu benda
feromagnetik, benda paramagnetik, dan benda diamagnetik. Benda yang
ditarik kuat oleh magnet disebut benda feromagnetik.
Contohnya besi, baja, nikel, dan kobalt. Benda yang
ditarik lemah oleh magnet disebut benda paramagnetik. Contohnya platina, tembaga,
dan garam. Benda yang ditolak oleh magnet dengan lemah
disebut benda diamagnetik. Contohnya timah, aluminium, emas,
dan bismuth.
Benda-benda
magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet. Benda itu
ada yang mudah dan ada yang sulit
dijadikan magnet. Baja sulit untuk dibuat
magnet, tetapi setelah menjadi magnet sifat
kemagnetannya tidak mudah hilang. Oleh karena itu, baja digunakan untuk
membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk dibuat magnet, tetapi
jika setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya mudah
hilang. Oleh karena itu, besi digunakan untuk
membuat magnet sementara.
Setiap
benda magnetik pada dasarnya terdiri magnet-magnet kecil yang disebut magnet
elementer. Prinsip membuat magnet adalah mengubah susunan magnet elementer yang
tidak beraturan menjadi searah dan teratur. Ada tiga cara membuat magnet, yaitu
menggosok, induksi, dan arus listrik.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Dalam penulisan makalah ini kami
akan memaparkan masalah mengenai:
a. Apa pengaruh jumlah lilitan kabel
listrik dengan medan magnet?
b. Apakah jumlah baterai mempengaruhi
kuat dan lemahnya medan magnet?
1.3. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah
agar diketahui kekuatan magnet pada listrik.
1.4.
ALAT DAN BAHAN
1.
Paku
2.
Baterai
3.
Logam kecil
4.
Kabel besi berisolator
1.5.
CARA KERJA
1. Menghubungkan
isolator dengan ujung-ujung kabel
2.
Melilitkan kabel tersebut pada paku paling
sedikit 25 lilitan
3.
Mendekatkan ujung paku pada benda logam
yang telah disediakan
4. Mengamati
apa yang terjadi
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
TABEL PENGAMATAN
No
|
Jumlah
Baterai
|
Jumlah
Lilitan
|
Jumlah
Paku Yang Menempel
|
1
|
1
|
25
|
0
|
2
|
2
|
30
|
1
|
3
|
2
|
50
|
3
|
4
|
2
|
55
|
4
|
2.2.
ANALISIS
Paku
tersebut dapat bersifat seperti magnet karena ada proses yang dinamakan
elektromagnetik. Di sekitar kawat berarus listrik itu terdapat medan magnet.
Dalam percobaan ini, yang menjadi sumber listrik adalah baterai yang
mengalirkan arus sepanjang kabel tembaga yang melilit paku. Semakin banyak
lilitan maka semakin besar/kuat medan magnetnya. Akibat dari adanya medan
magnet ini, logam-logam kecil lainnya dapat menempel pada paku . Suatu bahan
akan memiliki sifat magnet ketika dialiri arus listrik searah, namun akan hilang
kemagnetannya jika arus tersebut dihilangkan. Apabila bahan dialiri arus
listrik yang cukup besar, maka sifat kemagnetannya tidak berubah (magnet
tetap).
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Dari
hasil pengamatan yang telah dilakukan, kita dapat menyimpulakan bahwa kita bisa
membuat magnet sederhana dari lilitan kabel listrik sehingga dapat menimbulkan
adanya medan magnet sehingga dapat mengangkat benda-benda logam seperti paku
kecil, jarum, dan logam kecil lainnya. Selain itu benda logam yang terangkat
dipengaruhi oleh jumlah baterai dan lilitan kabel listrik. Ketika kita
memperbanyak jumlah lilitan maka semakin kuat unsur medan mgnet yang dimiliki
paku tersebut.
3.2. SARAN
Dalam
melakukan percobaan pembuatan magnet sederhana dengan cara mengalirkan arus
listrik ini, sebaiknya kawat dililitkan serapat mungkin hingga tidak ada ruang
pada setiap kumparan karena akan megurangi kekuatan pada medan magnet.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2004). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
LAMPIRAN
Paku yang sudah dililitkan kawat tembaga
Menempelkan ujung-ujung kabel pada baterai